Stephen Hawking, fisikawan paling terkenal di dunia, dalam teori dan temuannya mengemukakan bahwa setelah otak manusia bekerja untuk terakhir kalinya alias kematian bagi manusia, tidak ada hal lain yang menunggu manusia di 'alam' lain. Tidak ada yang namanya surga atau neraka di mata manusia yang diklaim paling jenius ini.
Bagi Hawking, otak manusia tak ubahnya seperti komputer yang akan berhenti bekerja saat komponen-komponen utamanya rusak. "Tidak ada surga atau kehidupan setelah mati bagi komputer yang rusak. Anggapan soal keberadaan surga itu hanyalah dongeng belaka."
Menariknya, di sisi lain beberapa ilmuwan selain Hawking percaya bila surga, neraka, dan yang paling utama, Tuhan, itu nyata dan bisa dibuktikan dengan penelitian ilmiah.
Salah satunya adalah Francis S. Collins M.D., Ph.D, Ketua Proyek Penelitian Gen Manusia di tahun 2007 lalu menyatakan bila DNA manusia menyimpan bukti keberadaan Tuhan.
Dr. Collins mengungkapkan bila DNA adalah bahasa Tuhan, dan perwujudan dari rencana Tuhan yang juga bagian dari alam. Gen manusia memang sangat kompleks dengan bagian data mencapai miliaran. Hal seperti ini tentu lahir berkat desain panjang dari 'sesuatu' yang sangat hebat di luar jangkauan intelejensi manusia.
Lebih lanjut, ada beberapa pertanyaan dari Dr. Collins yang menguatkan argumennya, antara lain 'Apa arti hidup?', 'Siapa yang memulai alam semesta?', dan tentu saja 'Siapa sosok hebat yang mampu menciptakan DNA yang sangat rumit itu?'
Itu hanyalah teori-teori ilmuwan yang bisa menggambarkan keberadaan Tuhan, Surga, dan Neraka. Soal percaya atau tidak, ada pada pemikiran Anda yang kita sebut "iman". Sebab sekali lagi, hal-hal di atas hanyalah teori yang didasarkan pada pengamatan manusia yang sifatnya terbatas.
(Disadur dari berbagai sumber)
@2023